Language

Taruh cursor di gambar untuk membuat gambar tidak berganti
  • Real Madrid berlatih di saat hujan
  • Santiago Bernabeu
  • Ronaldo bersama Opa Alfredo Di Stefano:D
  • Selebrasi Nadal Menyambut Gol CR7 vs Manchester City

Kamis, 04 Oktober 2012

Catilla Stars II

Nama: Juan Francisco Moreno (Juanfran)
Kota kelahiran: Madrid, Spanyol
Tanggal lahir: 11/09/1988
Posisi: Pemain Sayap Kanan
Berat badan: 71.00 kg
Tinggi badan: 179.00 cm
Kewarganegaraan: Spanyol
Juanfran telah mencetak beberapa serangan 40 meter dari gawang, membuktikan ia adalah pencetak skor yang sangat baik. Dia juga bermain solid dalam mengambil bola mati. Juanfran cepat, bermain baik dalam satu lawan satu, tajam dan bermain secara teknis. Dia juga sangat kuat dan terorganisir. Juanfran menutupi banyak bagian di lapangan ketika dia bergerak secara cerdas melewati lapangan. Di sampan itu, ia melatih anak-anak.
 
Nama: Oscar Plano Pedreno
Kota kelahiran: Madrid, Spanyol
Tanggal lahir: 11/02/1991
Posisi: Penyerang
Berat badan: 72.00 kg
Tinggi badan: 180.00 cm
Kewarganegaraan: Spanyol
Oscar adalah seorang penyerang yang kuat. Dia cepat dan memiliki naluri untuk mencetak gol yang baik. Posisinya sangan baik dan dia juga kuat dan powerful, yang memungkinkan dia untuk memecah garis pertahanan lawan dengan mudah.


Nama: Jese Rodiguez Ruiz
Kota kelahiran: Las Palmas de Gran Canaria, Spanyol
Tanggal lahir: 26/01/1992
Posisi: Penyerang
Berat badan: 73.00 kg
Tinggi badan: 178.00 cm
Kewarganegaraan: Spanyol
Jese memiliki bakat murni. Dia penyerang yang kompetitif, yang mencetak banyak gol dari luar kotak. Dia juga cepat dan kuat. 

Senin, 01 Oktober 2012

Castilla Stars I

Real Madrid Castilla merupakan sebuah klub sepak bola asal Spanyol yang saat ini bermain di Segunda División B. Pemain-pemain yang mengisi skuat Real Madrid Castilla merupakan tim cadangan dari Real Madrid. Berikut adalah beberapa pemain Castilla yang cukup bersinar: 

Nama: Derik Osede Prieto
Tempat Lahir: Madrid, Spanyol
Tanggal Lahir: 21/02/1993
Posisi: Pemain Belakang
Berat Badan: 74.00 kg
Tinggi Badan: 183.00 cm
Kewarganegaraan: Spanyol

Pemain dengan kualitas yang sangat baik, musim ini ia akan memperkuat skuad Castilla setelah tahun yang besar di Real Madrid C. Dia memimpin pertahanan di tim dilatih oleh José Manuel Díaz. Cepat dan tegas ketika ia harus melompat ke dalam tindakan, dia pemain yang sangat bagus, baik secara fisik maupun teknis. Dia adalah contoh yang sangat baik dari akademi Real Madrid. Ia bergabung pada usia sembilan tahun dan maju melalui hampir semua kategori.


Nama: Denis Cheryshev
Tempat Lahir: Nizhniy Nougorod, Russia
Tanggal Lahir: 26/12/1990
Posisi: Pemain Sayap Kiri
Berat Badan: 72.00 kg
Tinggi Badan: 179.00 cm
Kewarganegaraan: Rusia

Denis memiliki gaya bermain yang eksplosif. Dia cepat dan ahli dalam serangan balik. Dia adalah pendamping terbaik bagi penyerang berkat bantuannya yang sempurna. Dennis bermain secara tim dengan sejati dan dia dapat bermain di kedua sayap. Ayahnya adalah mantan pesepak bola, Dimitri Tcheryshev.




Nama: Alejandro Fernandez Iglesias (Alex)
Tempat Lahir: Madrid, Spanyol
Tanggal Lahir: 15/10/1992
Posisi: Gelandang
Berat Badan: 68.00 kg
Tinggi Badan: 180.00 cm
Kewarganegaraan: Spanyol


Alex adalah seorang pengatur yang bekerja keras, menutupi banyak bagian dari langan dan menembak dari jarak jauh. Dia memiliki sentuhan yang sempurna pada bola dan merupakan salah satu pemain yang paling menjanjikan di akademi. Ia memenangan gelar regional dan nasioanl Under-19 2010. Dia berlatih bersama tim urama selama musim panas tahun 2010.  Dia membuat debut dengan tim utama dalam kemenangan Real Madrid 3-1 atas Racing Santander. 

Minggu, 30 September 2012

Alfredo Di Stefano vs Ferenc Puskas

Di Tim Nasional (Argentina, Kolombia, dan Spanyol), ia telah mencetak 23 gol dari 31 pertandingan. Berikut adalah prestasi yang telah di dapatkan oleh Alfredo Di Stefano sebagai pemain sepak bola: 
sangat baik.Di Stefano juga lebih baik dalam menggiring bola dalam ruang panjang, sementara Puskas unggul dalam ruang dekat. 

Dari segi produktifitas, saat membela River Plate pada tahun 1945-49, Di Stefano mencetak 49 gol dari 66 pertandingan. Sedangkan saat membela Millonarios pada tahun 1949-1953, Di Stefano mencetak 90 gol dari 102 pertandingan. Sementara, saat di Real Madrid yang dibelanya pada tahun 1955-64, ia mencetak 216 gol dari 282 pertandingan.

Di Tim Nasional (Argentina, Kolombia, dan Spanyol), ia telah mencetak 23 gol dari 31 pertandingan. Berikut adalah prestasi yang telah di dapatkan oleh Alfredo Di Stefano sebagai pemain sepak bola: 

Prestasi Klub

River Plate
  • Argentina Primera Division: 1945, 1947
  • Runner-Up South America Championship: 1948
Millonarios
  • Colombian Championship: 1949, 1951,1952
  • Copa Colombia: 1953 
  • Copa Bodas de Oro del Real Madrid: 1952
  • Pequena Copa del Munde de Clubs:1953
  • Spanish Primera Division: 1954, 1955, 1957, 1958, 1961, 1962, 1963, 1964 
Real Madrid
  • Copa Del Rey: 1962
  • European Cup: 1955-56, 1956-57, 1957-58, 1958-59, 1959-60
  • Intercontinental Cup: 1960
  • Latin Cup: 1955, 1957
  • Pequena Copa del Munde de Clubs: 1956 
Prestasi Tim Nasional

Argentina
  • Copa America : 1947
Prestasi Individual
  • Argentine League Top Skor: 1947
  • Colombian League Top Skor:  1951, 1952
  • Pichichi Trophy:1954, 1956, 1957, 1958, 1959
  • Balon D'Or: 1957, 1959
  • European Cup Top Skor: 1958, 1962
  • Spanish Player of the year: 1957, 1958, 1960, 1964
  • FIFA 100
Yang kedua adalah Puskas. Puskas memiliki gerakan kaki yang lebih cepat dari Stefano, menembak, kreativitas, naluri mencetak gol, dan cekatan dalam bermain. 

Saat membela Budapest Honved pada tahun 1943-56, Puskas mencetak 374 gol dari 358 pertandingan #Amazing. Tentunya hal itu cukup mencengangkan. Begitu juga saat Puskas di Real Madrid, yang dibelanya dari tahun 1958-66. Ia mencatak 242 gol dari 262 pertandingan. 


Di Tim Nasional (Hungaria dan Spanyol), puskas mencetak 84 gol dari 89 pertandingan. Berikut adalah prestasi yang telah di dapatkan oleh Ferenc Puskas sebagai pemain sepak bola:


Prestasi Klub

Budapest Honvéd,
  • Hungarian League: 1949–50, 1950, 1952, 1954, 1955
Real Madrid
  • La Liga: 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65
  • Copa del Generalísimo: 1962, European Cup: 1959, 1960, 1966 (Runners-up: 1962, 1964)
  • Intercontinental Cup: 1960
Prestasi Tim Nasional

Hungaria
  • Hungary: Olympic Champions: 1952
  • Central European Champions: 1953
  • World Cup Runners-up: 1954
  • Balkan Cup: 1947
Prestasi Individual
  • Central European International Cup: Top Scorer: 1954
  • Hungarian Top Goalscorer: 1947–48, 1949–50, 1950, 1953
  • World Soccer Player and European Player of the Year: 1953
  • European Player of the 20th century L'Equipe
  • Hungarian Player Hungarian of the 20th century
  • Hungarian Top Goalscorer of the 20th century
  • Silver Ball European Footballer of the Year France Football : 1960
  • Named in FIFA 100
  • European Cup Top Scorer: 1960, 1964
  • Pichichi Trophy: 1959–60, 1960–61, 1962–63, 1963–64
Berikut adalah video yang menunjukan kehebatan 2 legenda Real Madrid ini:

Puskás

Nama: Ferenc Puskás 
Tempat Lahir: Bundapest, Bulgaria
Tanggal Lahir: 2/4/1927
Posisi: Penyerang
Kewarganegaraan: Hongaria

Ferenc Puskás  terlahir dengan nama Ferenc Purczeld dan di besarkan pada sebuah daerah pinggiran kota bernama Kispest. Ia merupakan Legenda Sepakbola dari Hongaria. Di masa nya, Puskas  menjadikan Hongaria menjadi tim yang sangat disegani. Ia mencetak 84 goal dari 85 pertandingan international bersama timnas Hongaria. Sempat Ia beberapa kali tampil mengenakan seragam timnas spanyol, namun tidak mencetak satu gol pun. 

Di level klub Puskas mencetak total 514 goal dai 514 pertansingan di Liga Hongaria dan Liga Spanyol. Puskas pun menjadi salah satu dari 20 pemain terbaik abad ke -20 versi majalah World Soccer. Salah satu yang bikin pemain ini spesial di mata saya adalaha karena pada tahun 1938, ia mencetak gol ke gawang indonesia (Nertherland East Indies / Hindia Belanda) di ajang Piala Dunia.

Karier Klub

Puskas mengawali karir sepakbolanya bersama klub local di Liga Hongaria, Kispest AC dimana  sang ayah, Farenc Sr yang menjadi pelatih dan pernah membela klub tersebut. Pada 1949 Kispest AC diambil alih oleh Kementrian Pertahanan Hongaria dan mengganti nama klub tersebut menjadi Bundapest Honved. Bersama Bundapest Honved Puskas mengahantarkan klub tersebut menjadi juara Liga Hongaria sebanyak 5 kali. Ia pun mencatatkan diri sebagai Top Skor selama empat musim di Liga Hongaria, bahkan pada tahun 1948 Ia menjadi pencetak gol terbanyak eropa dari seluruh Liga-liga eropa dengan 50 gol. Pada tahun 1956 Puskas membawa Bundapet Honved ikut pada tournament Eropean Cup. Pada pertandingan pertama mereka bertemu Atletico Bilbao. Pada pertandingan tandang di Bilbao Honved  kalah 3-2, ketika pertandingan kandang akan di gelar di Bundapest, Revolusi Hongaria meletus yang membuat pertandingan harus di gelar di tempat lain. Akhirnya pertandingan kedua melawan Atletic Bilbao di gelar di Heysel Stadium, Brussels, Belgia yang berakhir sama kuat 3-3. Secara agregat Honved kalah 6-5 dan harus tersingkir.  

Setelah Revolusi di Negaranya, Hongaria pada 1956 Puskas menolak untuk kembali ke Bundapest dan bersama beberapa rekan-rekannya seperti Czibor dan Koscis membawa beserta keluarganya bermigrasi dan mencari klub baru di Eropa Barat. Akibatnya penolakannya kembali ke Bundapest Puskas di kenaskan larangan bemain selama dua tahun di Eropa oleh UEFA. Larangan bermain tersebut, membuat AC Milan dan Juventus yang berniat membelinya membatalkan niatnya.
Setelah masa hukumannya Puskas berusaha untuk dapat bermain di Liga Itali, namun tidak ada klub yang tertarik mengingat usianya yang sudah menginjak usia 30an. Puskas pun sempat diisukan akan membela Manchester United, untuk menambal kekuatan im yang ketika itu sedang compang-camping setelah tragedy jatuhnya pesawat di Munchen. Namun perarturan yang di tetapkan FA (Organisasi Sepakbola Inggris) yang mengharuskan pemain asing dapat menggunakan bahasa Inggris, membuat Puskas harus membuang mimpinya. 

Beberapa bulan kemudian Puskas mendapatkan klub barunya Real Madrid yang bertabur bintang dan dihuni beberapa legenda Real Madrid seperti Alfredo Di Stefano, Francisco Gento, Raymond Kopa, Hector Rial, dan Jose Santamaria. Pada saat itu Puskas telah menginjak usia 31 tahun.

Di musim pertamanya bersama Real Madrid Puskas membuat empat kali Hatrick. Pada Musim 1960-61 Puskas mencetak 4 Gol ketika melawan Elche FC dan membuat 5 gol di tahun berikutnya pada tim yang sama. Ketika melawan musuh bebuyutan Real Madrid, Barcelona. Puskas membuat dua kali Hatrick pada musim 1963, satu di Bernabeu  dan satu lagi di Camp Nou. Selama 8 musim membela Real Madrid Puskas mencetak 156 goal dari 180 laga La Liga (Liga Spanyol) dengan empat kali gelar El Pichichis (1960 dengan 26 goal, 1961 dengan 27 goal, 1963 dengan 26 goal dan 1964 dengan 20 goal). Ia pun membawa Real Madrid menjadi kampiun La Liga sebanyak 5 kali (1961-1965)

Di ajang Eropean Cup Puskas bermain di 39 laga dengan total 35 gol dan menhantarkan Real Madrid 3 kali juara (1959, 1960, 1966) dan dua kali Runner-Up (1962, 1964)

Karier Tim Nasional

Puskas memulai debutnya di timnas Hongaria pada 20 August 1945 dengan mengalahkan Austria 5-2. Pada 1952 Puskas membawa Hongaria menjuarai Olimpiade cabang sepakbola dengan mengalahkan Yugoslavia 2-0 di partai Final yang di gelar di Helsinki, Swedia. 
Pada tahun 1953 Puskas menjadikan Hongaria menjadi tim pertama di luar Negara-negara United Kingdom yang dapat mengalahkan timnas Inggris di Stadion Wembley, London. Pada Pertandingan Persahabatab tersebut yang dikenal dengan “Matches of The Century” dimana Hongaria menang dengan skor 6-3 atas Inggris. Pada pertemuan berikutnya melawan Inggris di Bundapest, Hongaria memukul Inggris dengan skor 7-1. Skor tersebut menjadi rekor kekalahan terbesar Inggris di ajang Internasional hingga kini. Pada dua pertandingannya melawan Inggris Puskas mencetak 2 gol. Banyak pengamat sepakbola pada masa itu mengatakan, dua pertandingan tersebut merupakan awal mula dari konsep permainan ”Total Football” yang 20 tahun kemudian dipopulerkan oleh Belanda.

Pada pagelaran Piala Dunia 1954, Puskas ikut membela Hongaria dengan total mencetak 4 goal dari 3 pertandingan. Dua gol Ia cetak ketika mengalahkan Korea Selatan pada babak pertama dengan skor 9-0, kemudia satu gol Ia cetak ketika mengalahkan Jerman Barat dengan skor 8-3. Pada pertandingan berikut ketika Hongaria melawan Brazil dan Uruguay, Puskas tidak dapat tampil dikarnakan Cidera. Ketika timnas Hongaria menghadapi Brazil, pada pertandingan yang disebut "Bettle Of Berne", Puskas terlibat kontroversi dengan seorang pemain dari Brasil Peinhero.

Pada pertandingan Final yang kembali mempertemukan Hongaria dengan Jerman Barat, Puskas membawa Hongaria unggul lebih dulu ketika pertandingan baru berjalan 6 menit, di tambah satu gol lagi dari rekannya, Czibor yang membuat Hongaria leading 2-0. Namun ketangguhan tim Jerman Barat perlahan namun pasti membawa mereka menyamakan kedudukan bahakan mengungguli dengan skor 3-2. Di menit-menit akhir pertandingan, suasana pertandingan menjadi semain ketat dan seru. Pada menit ke 87 Puskas mencetak gol yang akhirnya dianulir wasit yang menilai Puskas telah leih dahulu dalam keadaan Offside. Akhirnya rekor tidak terkalahkan Hongaria di patahkan oleh Jerman Barat dan Hongaria harus menerima hanya duduk sebagai Runner-Up.

Pada tahun 1962 Puskas pertama kali bergabung membela timnas Spanyol. Total 4 pertandingan Ia jalani bersama timnas Spanyol 3 diantaranya pada ajang FIFA World Cup 1962. Namun tidak satu gol pun Ia cetak bersama timnas Spanyol.

Pensiun 

Setelah  pensiun sebagai pemain pada 1967, Puskas beralih sebagai pelatih. Puskas melatih beberapa tim di Eropa, Amerika Utara, South America, Afrika, Asia, hingga Australia. Puncak karirnya sebagai pelatih Ia torehkan ketika membawa Pananthinaikos menjadi satu-satunya klub asal Yunani yang dapat menembus hingga babak Final Eropean Cup,  dimana timnya akhirnya dikalahkan 2-0 oleh AFC Ajax yang kala itu dibela oleh Legenda Sepakbola Belanda, Johan Cruyff

Pada tahun 2006 Puskas didiagnosis megidap penyakit Alzheimer, Terakhir Puskas dirawat di Bundapest Hospital pada September 2006 dan kemudian meninggal pada tanggal 17 November 2006 pada usia 79 tahun. Ia meninggalkan seorang istri yang berusia 57 tahun, Erzsebet¸ dan seorang putri,  Aniko.  Jasadnya di semanyakan di Puskas Farenc Stadium (Stadion yang diubah nama menjadi namanya untuk menghormati jasa-jasanya). Lalu dibawa ke Heroes Square untuk acara penghormatan dan dimakamkan di St Stephen’s Basilika di Bundapest pada 9 December 2006.     

Prestasi Klub

Budapest Honvéd

  • Hungarian League: 1949–50, 1950, 1952, 1954, 1955
Real Madrid

  • La Liga: 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65
  • Copa del Generalísimo: 1962, European Cup: 1959, 1960, 1966 (Runners-up: 1962, 1964)
  • Intercontinental Cup: 1960
Prestasi Tim Nasional

  • Hungary : Olympic Champions: 1952
  • Central European Champions: 1953
  • World Cup Runners-up: 1954
  • Balkan Cup: 1947
Prestasi Individual

  • Central European International Cup: Top Scorer: 1954
  • Hungarian Top Goalscorer: 1947–48, 1949–50, 1950, 1953
  • World Soccer Player and European Player of the Year: 1953
  • European Player of the 20th century L'Equipe
  • Hungarian Player Hungarian of the 20th century
  • Hungarian Top Goalscorer of the 20th century
  • Silver Ball European Footballer of the Year France Football : 1960
  • Named in FIFA 100
  • European Cup Top Scorer: 1960, 1964
  • Pichichi Trophy: 1959–60, 1960–61, 1962–63, 1963–64
Prestasi Sebagai Pelatih

Panathinaikos
  • Super League Greece: 1970–71, 1971–72
  • European Cup
  • Runners-Up: 1971
  • AEK Athens
  • Super League Greece: 1978–79
  • Sol de América
  • Paraguayan Primera División: 1986
  • South Melbourne Hellas
  • National Soccer League: 1990–91
  • NSL Cup: 1989–90
  • Dockerty Cup: 1989, 1991

Don Alfredo

Nama: Alfredo Di Stéfano Laulhé 
Tempat Lahir: Buenos Aires, Argentina
Tanggal Lahir: 4 juli 1926 
Posisi: Penyerang
Kewarganegaraan: Spanyol, Kolombia, dan Spanyol

Sekarang saya akan membahas legenda Real Madrid yang bermain untuk Los Blancos sejak tahun 1950an. Yang pertama adalah Don Alfredo. Alfredo Di Stéfano lahir dari  keluarga Italia yang berimigrasi ke argentina. Alfredo seorang pesepakbola dengan posisi pemain depan yang pernah membela tiga negara: Argentina, Kolombia, dan Spanyol karena pada saat itu FIFA belum menetapkan peraturan; mengenai seorang pemain sepakbola yang hanya dapat memperkuat satu negara seperti sekarang.

Bersama tim Argentina Alfredo sempat membela tim Tango sebanyak 6 kali, bersama Kolombia Ia sempat bermain empat kali, dan bersama Spanyol Alfredo bermain sebanyak 31 kali. Namun Ia tidak pernah sekalipun bermain di putaran final Piala Dunia. Alfredo tercatat sebagai salah satu legenda sepakbola yang tidak pernah tampil di putaran final Piala Dunia. Setelah pensiun, Alfredo beralih profesi menjadi Pelatih yang cukup sukses. Sekarang ini, ia menjabat sebagai Presiden Kehormatan di Real Madrid.

Awal Karir


Alfredo meniti karir sepakbola profesionalnya bersama River Plate di usia 17 tahun (1943). Bermain bersama River Plate Ia sempat menorehkan tinta emas dengan menjadi juara Primera Division (1945, 1947), top skor (1947), dan menempatkan River di posisi Runner-Up kejuaraan South American Club Championship (1948). Pada tahun 1949 Alfredo hijrah ke klub Kolombia, Millonarios. Selama empat tahun di Kolombia, Alfredo membawa klub Millonarios menjadi juara Colombian Championship selama empat tahun berturut-turut(1949-1953).


Prestasi di Kolombia mengundang Real Madrid untuk membeli Alfredo. Bersama Real Madrid Alfredo mencapai pencapaian puncak karir nya. Berpatner dengan Frec Puskas Ia menghantarkan Real Madrid menjadi Raja Eropa dengan menjuarai Europan Cup lima kali berturut-turut (1955/1956, 1956/1957, 1957/1958, 1958/1959, dan 1959/1960). Setelah mencetak 216 gol dari 282 penampilanya selama sebelas tahun bersama Real Madrid Alfredo pindah ke Espanyol selama dua tahun sebelum pensiun pada tahun 1966.


Piala Dunia

Pada penyelengaraan Piala Dunia 1950, Alfredo menolak bergabung membela timnas Argentina. Empat tahun kemudian Argentina tidak ikut berpatisipasi pada ajang Piala Dunia 1954. Pada kesempatan terakhirnya tampil di Piala Dunia bersama Argentina pada tahun 1958, Alfredo telah berganti kewarganegaraan Spanyol. Pada qualifikasi Piala Dunia 1958, Alfredo gagal membawa spanyol lolos ke babak utama. Di kesempatan berikutnya untuk ikut berpartisipasi di Piala Dunia 1962 bersama Spanyol, Alfredo berhasil meloloskan Spanyol ke babak utama. Namun sayang beberapa saat sebelum penyelenggaraan Alfredo dibekap cidera, yang membuatnya harus istirahat hingga penyelenggaraan Piala Dunia 1962 usai.

Prestasi Klub

River Plate
  • Argentina Primera Division: 1945 , 1947
  • Runner-Up South America Championship: 1948
Millonarios
  • Colombian Championship: 1949, 1951,1952
  • Copa Colombia: 1953 
  • Copa Bodas de Oro del Real Madrid: 1952
  • Pequena Copa del Munde de Clubs:1953
  • Spanish Primera Division: 1954, 1955, 1957, 1958, 1961, 1962, 1963, 1964 
Real Madrid
  • Copa Del Rey: 1962
  • European Cup: 1955-56, 1956-57, 1957-58, 1958-59, 1959-1960
  • Intercontinental Cup: 1960
  • Latin Cup: 1955, 1957
  • Pequena Copa del Munde de Clubs: 1956 
Prestasi Tim Nasional

Argentina
  • Copa America : 1947
Prestasi Individual
  • Argentine League Top Skor: 1947
  • Colombian League Top Skor:  1951, 1952
  • Pichichi Trophy:1954, 1956, 1957, 1958, 1959
  • Balon D'Or: 1957, 1959
  • European Cup Top Skor: 1958, 1962
  • Spanish Player of the year: 1957, 1958, 1960, 1964
  • FIFA 100

Prestasi Sebagai Pelatih

Boca Juniors
  • Argentine Primera Division: 1969
Valencia
  • Spanish Primera Division: 1971
  • Spanish Runner-Up Primera Division: 1972
  • Runner - Up Copa Del Rey: 1971, 1972
  • European Winners Cup: 1980
  • Segunda Division: 1987 
River Plate
  • Argentine Primera Division: 1981
Real Madrid
  • Spanish Runner-Up Primera Division: 1983, 1984
  • Runner - Up Copa Del Rey: 1983, 1984
  • Runner - Up Copa De La Liga: 1983
  • Runner - Up Winners Cup: 1983
  • Super Copa De espana

Sabtu, 22 September 2012

Zizou

Nama: Zinedine Yazid Zidane
Tempat Lahir: Marseille, Prancis
Tanggal Lahir: 23/6/1972
Posisi: Pemain Tengah
No. Punggung: 10
Tinggi Badan: 185.00 cm
Kewarganegaraan: Prancis


Zinadine Zidane atau yang terkenal dan populer dengan panggilan Zizou adalah seorang pesepak bola Perancis keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang menyerang. Memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes, ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Ia juga sempat memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat di transfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-02 dengan nilai 46 juta poundsterling.
Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, diantaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions Eropa dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Perancis menjadi juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah meraih Ballon d'Or pada tahun 1998.
Perjalanan karier

Zidane dilahirkan di Marseille dan dibesarkan di La Castellane. Walaupun lahir di Marseille, Zizou belum pernah bermain untuk Olympique de Marseille. Orang tua Zidane beragama Muslim, dan mereka berimigrasi dari Aljazair ke Perancis pada tahun 1954.

Karier Zidane dimulai pada usia 14 tahun, anak dari imigran Aljazair ini terlihat oleh seorang pencari bakat bernama Jean Varraud dan kemudian ditawari tempat di Akademi AS Cannes. Aslinya ia hanya mendapatkan kesempatan bertahan di Cannes selama enam pekan saja, sebelum akhirnya bakat bagusnya membuat Zidane mampu mengamankan kontrak pertamanya selama empat musim. Zidane kemudian bermain di level professional pertama pada usia 17 tahun pada tahun 1991. Ia kemudian mencetak gol pertamanya pada tanggal 8 Februari 1991, yang kemudian membuatnya mendapatkan hadiah mobil dari presiden klub. Zidane kemudian berhasil mengantar Cannes masuk kompetisi Piala UEFA di akhir musim 1991—92.

Zidane kemudian ditransfer ke Girondins de Bordeaux pada musim 1992-93, dan kemudian mengantar klub tersebut menjuarai Piala Intertoto musim 1995 dan runner-up Piala UEFA musim 1995-96. Rekannya di Bordeaux adalah Bixente Lizarazu dan Christophe Dugarry, yang kemudian kelak akan menjadi trio kuat di timnas Perancis pada Piala Dunia 1998. Pada musim 1995, pelatih Blackburn Rovers Ray Harford sempat menawarkan kontrak pada Zidane dan Dugarry, namun Zidane menolak tawaran dari klub Inggris tersebut.

Pada tahun 2001 Zizou ditransfer dari klub Italia, Juventus F.C. ke Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta, membuat ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia. Ia mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub Jerman, Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final Champions League di Glasgow di Hampden Park. Tahun berikutnya di Piala Dunia 2002 ia hanya tampil sekali membela Perancis karena didera cedera. Dalam turnamen tersebut, Perancis tidak berhasil mencetak satu golpun dan terpuruk di dasar grup pada babak pertama sehingga gagal lolos ke babak berikutnya.

Tahun 2004 setelah Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk meloloskan diri ke Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional. Perancis akhirnya lolos, tetapi Zidane yang baru melalui musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia akan mundur setelah Piala Dunia tersebut berakhir.

Pada tanggal 25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Pada tanggal 7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk Real Madrid di Stadion Santiago Bernabéu. Pemain Real Madrid memakai baju kaos khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 - 2006" tertulis di bawah logo klub. Seperti yang dapat diduga, pendukung Real Madrid memberikan dia sambutan yang hangat dan mendukung Zizou sepanjang pertandingan. Pertandingan ini melawan Villarreal CF dan, sayangnya untuk Zizou, hasil terbaik yang diperoleh Real Madrid adalah seri 3–3. Zizou mencetak gol kedua untuk Real Madrid tanpa perayaan besar-besaran. Zizou menukar baju kaosnya dengan Juan Roman Riquelme, pemain Villarreal CF dan gelandang Argentina. Pada akhir pertandingan, pendukung Real Madrid mengucapkan selamat jalan untuk Zizou dengan memberi ia tepuk tangan panjang, yang membuatnya menitikkan air mata.
Gelar

Prestasi Klub

Girondins Bordeaux

  • UEFA Intertoto Cup: 1995
  • UEFA Cup Runner-up: 1995–96
Juventus

  • Serie A: 1996–97, 1997–98 (Runner-up: 1999–00, 2000–01)
  • Supercoppa Italiana: 1997 (Runner-up: 1998)
  • UEFA Champions League: Runner-up: 1996–97, 1997–98
  • UEFA Super Cup: 1996
  • Intercontinental Cup: 1996
  • UEFA Intertoto Cup: 1999
Real Madrid

  • La Liga: 2002–03 (Runner-up: 2004–05, 2005–06)
  • Supercopa de España: 2001, 2003
  • Copa del Rey Runner-up: 2001–02, 2003–04
  • UEFA Champions League: 2001–02
  • UEFA Super Cup:Winner: 2002
  • Intercontinental Cup: 2002

Prestasi Tim Nasional

France

  • FIFA World Cup:Winner: 1998 (Runner-up: 2006)
  • UEFA European Football Championship: 2000 (Third Place: 1996)
  • King Hassan II International Cup Tournament: 1998, 2000
  • Tournoi de France Third Place: 1997
Prestasi Individual

  • Ligue 1 Young Player of the Year: 1994
  • Ligue 1 Player of the Year: 1996
  • Serie A Foreign Footballer of the Year: 1997, 2001
  • UEFA Club Midfielder of the Year: 1998
  • FIFA World Cup Final Man of the Match: 1998
  • World Soccer Awards Player of the Year: 1998
  • Ballon D'or: 1998
  • L'Équipe Champion of Champions: 1998
  • French Player of the Year: 1998, 2002
  • Onze d'Or: 1998, 2000, 2001
  • FIFA World Player of the Year: 1998, 2000, 2003
  • FIFA World Cup All-Star Team: 1998, 2006
  • ESM Season XI: 1997–98, 2001–02, 2002–03, 2003–04
  • World Soccer 100 Greatest Players of the 20th century: 1999
  • UEFA Euro Player of the Tournament: 2000
  • UEFA Euro Team of the Tournament: 2000, 2004
  • Serie A Footballer of the Year: 2001
  • UEFA Team of the Year: 2001, 2002, 2003
  • UEFA Champions League Final Man of the Match: 2002
  • La Liga Best Foreign Player: 2002
  • UEFA Club Footballer of the Year: 2002
  • FIFA World Cup Dream Team: 2002
  • FIFA 100 Greatest Living Footballers: 2004
  • UEFA Best European Player of the Past 50 Years: 2004
  • FIFPro World XI All-Star Team: 2005, 2006
  • IFFHS World's Best Playmaker: 2006
  • FIFA World Cup Golden Ball: 2006
  • UNFP Honorary Award: 2007
  • Marca Leyenda Award: 2008
  • Laureus Lifetime Achievement Award: 2011
  • UEFA Champions League Best Player of the Past 20 Years: 2011
Prestasi Spesial

  • Chevalier (Knight) of the Légion d'honneur in 1998, promoted to Officier (Officer) in 2009

Jumat, 21 September 2012

Si Kecil Cabe Rawit :D

Nama: Roberto Carlos da Silva Rocha
Tempat lahir: Garça, São Paulo, Brasil
Tanggal lahir: 10 April 1973
Posisi: Pemain Belakang
No. Punggung: 6
Tinggi Badan: 168.00 cm
Posisi: Bek sayap kiri

Roberto Carlos merupakan seorang mantan pemain sepak bola asal Brasil. Saat bermain, ia berposisi sebagai Bek sayap kiri. Saat ini ia menjadi salah satu staff kepelatihan Anzhi Makhachkala. Ia juga pernah bermain untuk Palmeiras, Internazionale, Real Madrid, Fenerbahçe, Corinthians, Anzhi Makhachkala, dan tim nasional Brasil.

Roberto Carlos dikenal sebagai pemain yang memiliki tendangan yang keras. Pada 1 Agustus 2012, Roberto Carlos mengumumkan dirinya pensiun dari dunia sepak bola.

Karir di Klub dan Negara

Roberto Carlos pernah bermain untuk União São João, Palmeiras, Internazionale, Real Madrid, Fenerbahçe, dan Corinthians, sebelum saat ini bermain untuk Anzhi Makhachkala.

Palmeiras

Roberto, tidak seperti pemain Brasil lainnya yang akhirnya bintang kelas dunia yang super, bukan orang yg berkembang awal. Sebenarnya, dia hanya mendapat kontrak profesional pertamanya pada tahun 1993, ketika ia berusia 20 tahun, ketika klub Brasil Palmeiras ditandatangani dia dari klub masa mudanya, União Sao Joao.
Walaupun agak terlambat debutnya di panggung sepak bola profesional, ia membuat dampak langsung di Palmeiras dan ia memainkan sebagian besar game di dua musim dengan klub, mencetak 5 kali dalam 68 penampilan nya. Seperti Brasil banyak berbakat yang berdiri dari kerumunan di kejuaraan lokal, Roberto menarik perhatian klub-klub Eropa besar dan pada tahun 1995, Internazionale Milano menawarkan kesepakatan hidupnya.

Internazionale Milano

Waktu bersama Inter 1995 - 1996, meskipun singkat (ia hanya bermain satu musim dengan klup Italia), karena ia merasakan kekuatan kejuaraan Eropa dan dengan Serie A Italia menjadi salah satu yang paling defensif di Dunia. Pada musim 1995 - 1996 ia dipanggil ke dalam tim nasional Brazil dan berhasil mendapatkan medali perunggu pada Olympiade musim panas 1996. Sayang, kemampuan dan potensinya tak bisa diperlihatkan karena lebih banyak duduk dibangku cadangan.

Real Madrid CF

Musim panas 1996, Los Blancos resmi memboyongnya ke Santiago Bernabeu. Kariernya langsung melesat bersama El Real. Dia menjadi bek kiri Real Madrid yang sulit dicari tandingannya hingga kini. Di Real, Carlos bermain untuk 11 musim dan mengumpulkan 47 gol di 370 pertandingan liga. Total ia bermain di Real Madrid dalam 584 pertandingan dan mencetak 71 gol di semua level kompetisi, suatu penghitungan mengesankan mengingat fakta bahwa dia bermain sebagai bek kiri. Dia memberi assist pada Zinedine Zidane sehinggal tercipta gol kemenangan Real Madrid difinal. Los Blancos menang 2-1 atas Bayer Leverkusen dan mengantarkan Los Blancos sebagai juara Liga Champion 2001-2002. Secara konsisten memperlihatkan standar tinggi dan dinamis dalam bermain, Carlos terpilih dalam UEFA Team of the Year 2002 dan 2003. Tanggal 2 Agustus 2005, Dia resmi memiliki dua kewarganegaraan Brazil dan Spanyol. Hal ini membuktikan pentingnya Carlos bagi Real Madrid, artinya kini dia terhitung sebagai pemain Uni Eropa. Januari 2006, ia mencetak rekor di Real Madrid sebagai pemain non Spanyol yang paling banyak bermain bagi klup tersebut dengan 330 pertandingan. Carlos memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Alfredo Di Stefano dengan 329 pertandingan.

Negara

Roberto Carlos telah bermain 125 kali untuk tim nasional Brasil, dan telah mencetak 11 gol. Ia turut bermain untuk Brasil dalam 3 edisi Piala Dunia FIFA, yaitu: 1998, 2002, dan 2006.

Prestasi Klub

Palmeiras

  • Campeonato Brasileiro Série A (2): 1993, 1994
  • Campeonato Paulista (2): 1993, 1994
  • Torneio Rio-São Paulo (1): 1993
Real Madrid

  • La Liga (4): 1997, 2001, 2003, 2007
  • Supercopa de España (3): 1997, 2001, 2003
  • UEFA Champions League (3): 1998, 2000, 2002
  • Intercontinental Cup (2): 1998, 2002
  • UEFA Super Cup (1): 2002
Fenerbahçe

  • Turkish Super Cup (2): 2007, 2009
Prestasi Tim Nasional 

Brasil

  • Copa América (2): 1997, 1999
  • FIFA Confederations Cup (1): 1997
  • FIFA World Cup (1): 1998 (Silver), 2002
Prestasi Individual

  • FIFA World Cup All-Star Team (2): 1998, 2002
  • UEFA Defender of the Year (1): 2002
  • UEFA Team of the Year (2): 2002, 2003
  • Golden Foot: 2008
  • FIFA 100